Kisah Seorang Gadis Buta

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yang sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia. Suatu hari ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya si gadis tersebut bisa melihat semua hal termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, “Sayang sekarang kamu sudah bisa melihat dunia, Apakah engkau mau menikha denganku?”. Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan gadis itu menolak untuk menikah dengan kekasihnya yang selama ini sudah sangat setia mendampingi hidupnya selama si gadis tersebut buta matanya. Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku tolong jaga baik-baik kedua mata yang telah aku berikan kepadamu”. Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.

Merelakanmu

Saat aku mengharap sebuah cinta

Cuma luka yang aku dapatkan

Saat aku menanti jawaban

Cuma kata “tidak” yang ada

Karena aku tau siapa dan apa isi hatimu

Aku lelah saat ku tau itu

Kasih sayang yang aku jaga untukmu

Kini rapuh tak berdaya

Padahal aku menginginkan hal terindah

Walau hanya satu detik

Apakah dayaku mengharap semua itu

Cuma kata “Aku bahagia, bila kamu bahagia”

Ku tak kuasa meneteskan air mata

Saat kau bersamanya………

Tapi hanya keikhlasan hati yang tuluslah

Yang bisa mengobati hati yang terluka

Hidup Untuk Hidup

Dalam damai ada naungan kebahagiaan
Bila tutur terjerat kepalsuan Sulit kita meraihnya
Damai itu kejujuran dan Kebahagiaan itu tujuan
Aku terdiam dan menghilang
Sejenak merenung apa yang telah kulakukan
Sekian lama menanti berdirinya kemenangan
Lukisan nurani mulai memudar
Gambar raut wajah sirna berlalu
Apakah ini jawaban itu?
Dimensi ruang dan waktu
Bersatu dalam goresan pena
Ku luapkan keinginan mengapai Kesempurnaan
Yaitu Kebahagiaan